HOME
TENTANG AKSI
IKLIM & GEMPA BUMI
ARSITEKTUR
AKULTURASI
ARSITEKTUR RUMAH JOGLO
Struktur Utama
Soko Guru : Empat tiang utama sebagai penyangga pusat, menopang atap dan struktur keseluruhan.
Konstruksi kayu penuh: Terutama dari kayu jati, disusun tanpa paku, menggunakan pasak, sendi, dan sambungan tradisional (knock-down).
Atap tumpang sari: Bertingkat dan tinggi, menggunakan sirap atau genteng tanah liat.
Adaptasi terhadap Iklim Tropis:
Ventilasi silang alami: Banyak bukaan dan celah udara dari segala arah.
Atap tinggi dan lebar: Memudahkan sirkulasi vertikal udara panas dan melindungi dari hujan deras.
Material alami: Kayu, genteng tanah liat, dan batu alam menyerap panas lebih lambat dan cepat melepaskan saat malam.
Ketahanan terhadap Gempa:
Struktur lentur & ringan: Konstruksi kayu dengan sambungan fleksibel dapat meredam energi gempa.
Fondasi umpak: Tiang tidak tertanam, melainkan diletakkan di atas batu fondasi → mengurangi risiko retakan akibat pergeseran tanah.
Distribusi beban simetris: Posisi soko guru di tengah membantu kestabilan struktur.
ARSITEKTUR RUMAH MODERN
Struktur Utama
Rangka beton bertulang atau baja ringan sebagai elemen struktural utama.
Dinding bata + plester semen, atau panel modular seperti bata ringan dan beton pracetak.
Atap pelana atau datar dengan material modern (baja ringan, galvalum, genteng beton).
Adaptasi terhadap Iklim Tropis:
Desain pasif sering diabaikan: Banyak rumah modern tidak mempertimbangkan arah angin dan matahari.
Ketergantungan tinggi pada sistem mekanikal: AC, exhaust fan, insulasi buatan, dan pencahayaan artifisial.
Permukaan beton menyerap panas: Bisa membuat suhu dalam rumah tinggi jika tidak diberi insulasi tambahan
Ketahanan terhadap Gempa:
Struktur kaku: Beton kuat menahan beban vertikal, tapi lebih rentan jika sambungan tidak dirancang tahan gempa.
Perlu perencanaan struktural sesuai SNI Gempa: Elemen seperti ring balok, kolom simetris, dan struktur daktail sangat krusial.
Baja ringan untuk atap: Lebih aman dibandingkan atap berat saat terjadi gempa.